Kamis, 07 Juni 2012

Wirausaha Birokrat


Dalam beberapa tahun belakangan ini, terjadi perubahan besar dalam pelayanan pemerintah terhadap sektor publik. Menurut Fadel salah satu faktor yg membuat pemerintahan, baik di pusat atau daerah tidak maju atau lambat majunya, itu karena kita menjalankan pemerintahan dengan gaya birokrasi. Tidak ada perubahan.
Fadel yang merupakan pengusaha dari Bukaka merupakan gubernur pertama Gorontalosejak melepaskan diri dari Sulawesi Utara. Berdasarkan potensi yang dimiliki Gorontalo, seperti ketersediaan lahan dan sumber dayamanusia, ambisinya adalah menjadikan Gorontala sebagai propinsi Agropolitan yang berarti basis ekonominya adalah pertanian dan perikanan dengan pertanian jagung sebagai sektor utama.
Di sisi lain fokus kebijakan fadel adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan sektor pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.
Pada tahun 2000 Gorontalo hanya mendapatkan pendapatan sebesar 7,5 Miliar, tumbuh berlipat ganda menjadi 46 Miliar tahun 2006 di bawah kepemimpinan Fadel Muhammad. Kota yang sebelumnya dipandang sebelah mata ini kemudian tumbuh pesat secara ekonomi. Prinsip yang digunakan oleh Fadel merupakan prinsip pengusaha, dimana pengusaha akan mengelola anggaran mereka secara efisien untuk mendapatkan output yang lebih besar atau pendapatan.
Investasi pertama yang dilakukan Fadel adalah dengan membangun bandara, pelabuhan laut dan Jalan. Hal ini memiliki 3 tujuan, yaitu; Mengatasi kekuarangan fasilitas infrastruktur di Gorontalo; memastikan bahwa produk pertanian bisa diangkut ke pasar; dan mengurangi ketergantungan pada Sulawesi Utara dalam hal transportasi udara. Hasilnya kemudian tak dapat diragukan lagi, kualitas hidup dan daya beli masyarakat meningkat, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan telah secara drastis menurun dari 72% pada tahun 2001 menjadi 26%.
Poin penting yang perlu dicatat dari kepemimpinan ala Fadel Muhammad adalah gubernur Gorontalo ini memulai kepemimpinannya dari arah yang benar, yaitu visi dan misi yang jelas. Fadel kemudian berupaya menerapkan apa yang dikenal dengan sifat-sifat atau jiwa atau spirit entrepreneur ke dalam pemerintahan. Target-targetnya disusun dengan sangat terukur sehingga ada langkah-langkah cerdas dan nyata untuk mencapainya. Sebut saja ketika Fadel menargetkan produksi jagung menjadi 1.000.000 ton, setelah itu Fadel menyusun langkah-langkah strategis dan terukur untuk mencapainya.
Kewirausahaan sektor publik itu punya aneka ragam, ada aturan-aturannya, bagaimana resources-nya. Tapi intinya, kewirausahaan sektor publik itu mesti inovatif, kreatif, membuat keputusan tentang investasi, dan dalam segala hal ada kepastian yang jelas. “Dana anggaran Gorontalo yang saya pegang hanya Rp560 miliar. Tapi saya tahu apa yang mesti saya bikin, sehingga pertumbuhan ekonomi dari 4% naik menjadi 7,06% di tahun 2006” Ungkapnya. Angka pertumbuhan tertinggi di Indonesia ketika itu. “Saya fokus pada tiga program, yakni sumber daya manusia, pertanian jagung, serta perikanan dan kelautan.” akunya.
Menariknya, untuk kondisi semacam ini Fadel tidak percaya pada mekanisme pada pasar bebas. Menurutnya, pemerintah dapat ikut campur yang dibuktikannya dengan kegesitannya dalam mencari pangsa pasar untuk Gorontalo. Hal ini dilakukannya dengan penandatangan MOU dengan Jepang dan Korea untuk mengekspor produk Gorontalo.
Gubernur Provinsi Goronralo sekarang dijadikan sebagai contoh bagaimana kewirausahaan pemerintah dapat mengubah sebuah daerah terbelakang dan miskin menjadi salah satu kawasan ekonomi paling cepat berkembang di Indonesia

Sayang, belakangan Fadel terperangkap dalam KPK. Entah Fadel benar-benar telah melakukan kesalahan atau justru kesalahan terbesar Fadel adalah melakukan hal yang benar.

Tidak ada komentar: