Dalam beberapa tahun belakangan ini,
terjadi perubahan besar dalam pelayanan pemerintah terhadap sektor publik. Menurut
Fadel salah satu faktor yg membuat pemerintahan, baik di pusat atau daerah tidak
maju atau lambat majunya, itu karena kita menjalankan pemerintahan dengan gaya
birokrasi. Tidak ada perubahan.
Fadel yang merupakan pengusaha dari Bukaka
merupakan gubernur pertama Gorontalosejak melepaskan diri dari Sulawesi Utara.
Berdasarkan potensi yang dimiliki Gorontalo, seperti ketersediaan lahan dan
sumber dayamanusia, ambisinya adalah menjadikan Gorontala sebagai propinsi
Agropolitan yang berarti basis ekonominya adalah pertanian dan perikanan dengan
pertanian jagung sebagai sektor utama.
Di sisi lain fokus kebijakan fadel adalah
peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan sektor pendidikan,
kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.
Pada tahun 2000 Gorontalo hanya mendapatkan
pendapatan sebesar 7,5 Miliar, tumbuh berlipat ganda menjadi 46 Miliar tahun
2006 di bawah kepemimpinan Fadel Muhammad. Kota yang sebelumnya dipandang
sebelah mata ini kemudian tumbuh pesat secara ekonomi. Prinsip yang digunakan
oleh Fadel merupakan prinsip pengusaha, dimana pengusaha
akan mengelola anggaran mereka secara efisien untuk mendapatkan output yang
lebih besar atau pendapatan.
Investasi
pertama yang dilakukan Fadel adalah dengan membangun bandara, pelabuhan laut
dan Jalan. Hal ini memiliki 3 tujuan, yaitu; Mengatasi kekuarangan fasilitas
infrastruktur di Gorontalo; memastikan bahwa produk pertanian bisa diangkut ke
pasar; dan mengurangi ketergantungan pada Sulawesi Utara dalam hal transportasi
udara. Hasilnya kemudian tak dapat diragukan lagi, kualitas hidup dan daya beli
masyarakat meningkat, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan telah secara
drastis menurun dari 72% pada tahun 2001 menjadi 26%.
Poin penting yang perlu dicatat dari
kepemimpinan ala Fadel Muhammad adalah gubernur Gorontalo ini memulai
kepemimpinannya dari arah yang benar, yaitu visi dan misi yang jelas. Fadel
kemudian berupaya menerapkan apa yang dikenal dengan sifat-sifat atau jiwa atau
spirit entrepreneur ke dalam pemerintahan. Target-targetnya disusun dengan
sangat terukur sehingga ada langkah-langkah cerdas dan nyata untuk mencapainya.
Sebut saja ketika Fadel menargetkan produksi jagung menjadi 1.000.000 ton,
setelah itu Fadel menyusun langkah-langkah strategis dan terukur untuk
mencapainya.
Kewirausahaan sektor publik itu punya aneka
ragam, ada aturan-aturannya, bagaimana resources-nya.
Tapi intinya, kewirausahaan sektor publik itu mesti inovatif, kreatif, membuat
keputusan tentang investasi, dan dalam segala hal ada kepastian yang jelas. “Dana
anggaran Gorontalo yang saya pegang hanya Rp560 miliar. Tapi saya tahu apa yang
mesti saya bikin, sehingga pertumbuhan ekonomi dari 4% naik menjadi 7,06% di
tahun 2006” Ungkapnya. Angka pertumbuhan tertinggi di Indonesia ketika itu.
“Saya fokus pada tiga program, yakni sumber daya manusia, pertanian jagung,
serta perikanan dan kelautan.” akunya.
Menariknya, untuk kondisi semacam ini Fadel
tidak percaya pada mekanisme pada pasar bebas. Menurutnya, pemerintah dapat
ikut campur yang dibuktikannya dengan kegesitannya dalam mencari pangsa pasar
untuk Gorontalo. Hal ini dilakukannya dengan penandatangan MOU dengan Jepang
dan Korea untuk mengekspor produk Gorontalo.
Gubernur
Provinsi Goronralo sekarang dijadikan sebagai contoh bagaimana kewirausahaan
pemerintah dapat mengubah sebuah daerah terbelakang dan miskin menjadi salah
satu kawasan ekonomi paling cepat berkembang di Indonesia
Sayang, belakangan Fadel terperangkap dalam KPK. Entah Fadel benar-benar telah melakukan kesalahan atau justru kesalahan terbesar Fadel adalah melakukan hal yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar