Sistem livelihood
pedesaan merupakan suatu sistem yang menggambarkan kemampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup dan penghidupannya.Sistem livelihood ini berkaitan
dengan pola penggunaan, serta akses dan aset atas kepemilikan sumberdaya.
Sumberdaya yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi sumberdaya manusia,
alam, finansial, dan modal sosial. Adapun metode penelitian yang digunakan
adalah kuntitatif serta sistem livelihood pedesaan Kecamatan Kedungjati.
Analisis ini dilakukan dengan pemanfaatan Sistem Informasi geografis yaitu
Interpolasi sebagai analisis spasial atas kondisi sosial ekonomi rumah tangga
masyarakat pedesaan. Analisis ini menduga nilai-nilai sosial ekonomi pada
lokasi yang datanya tidak tersedia.
Dengan limitasi yang dimiliki seperti kepemilikan lahan, keterbatasan sumberdaya air, dan kepemilikan ketrampilan, petani tetap dituntut untuk terus hidup dan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, karakteristik sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Kedungjati dapat digeneralisasi dalam tiga klasifikasi bertingkat sesuai dengan tingkat pendapatanannya. Sekitar 55,88% perekonomian petani memiliki pendapatan di bawah UMR Kabupaten Grobogan dan menjadikannya dalam klasifikasi zona 1. Meskipun memiliki peluang untuk berpindah zona, masyarakat di zona ini juga berpeluang lebih besar untuk menurunkan kemiskinan kepada generasi seterusnya.
Pengklasifikasian karakteristik sosial ekonomi tersebut tidak bersifat permanen. Dalam suatu hal, perpindahan karakter sosial ekonomi antar klasifikasi sangat mungkin terjadi. Ada beberapa faktor kerentanan yang dapat mempengaruhi karakteristik sosial ekonomi masyarakat Kedungjati, diantaranya mengenai perijinan penggunaan lahan oleh PT. Perhutani, harga komoditas dan input produksi pertanian, kepemilikan pekerjaan sampingan, serta peningkatan produktifitas hasil pertanian.
more.. http://www.4shared.com/office/J49alcGR/JURNAL_TA.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar